Sabtu, 07 Juli 2018

Sadou: Tradisi Upacara Minum Teh di Jepang

Sadou: Tradisi Upacara Minum Teh di Jepang
   Negara Jepang memiliki berbagai mancam budaya yang menarik untuk dibahas, kali ini yang akan saya bahas adalah tradisi upacara minum teh yang sudah ada sejak lama dan terus dilestarikan hingga sekarang. Tradisi minum teh ini biasa disebut Sadou, sadou sudah ada sebelum zaman edo dan didalamnya memiliki makna yang mendalam, setiap langkahnya dilakukan dengan penuh penghayatan dalam memahami arti kehidupan dan pentingnya kedisiplinan. Upacara minum teh yang biasa dilakukan diluar ruangan disebut sebagai Nodate.

   Dalam upacara minum teh, teh yang digunakan adalah teh bubuk matcha yang merupakan daun teh yang telah digiling halus. Jika teh yang digunakan adalah matcha maka akan disebut matchado dan jika yang digunakan adalah teh hijau maka akan disebut senchado. Ada beberapa peralatan yang digunakan dalam upacara sadou ini, yaitu Okama(gentong penampung air), Mizu Sashi(wadah untuk air teh), Onatsume(wadah bubuk teh), Koboshi(wadah untuk mencuci bekas teh), Ocha Syaku(sendok teh), Cha sen(alat pengaduk teh), Hisyaku(centong air), Senshu(kipas), Kaishi(tempat makanan untuk minum teh), Kashi Kiri(alat pemotong kue), Ojiku(kaligrafi), Ikebana(rangkaian bunga).

   Dalam upacara minum teh, tamu akan dijamu diruangan khusus yang disebut Chashitsu. Sebelum acara minum teh dimulai para tamu akan menunggu di ruangan lain sampai tuan rumah selesai melakukan persiapan. Tuan rumah akan melakukan semua persiapan dengan rapih dan teliti, saat upacara dimulai sampai selesai tuan rumah dan tamu harus mengikuti tata krama tertentu untuk menjaga kesakralan dalam upacara Sadou. Teh yang akan disajikan kepada tamu memiliki 3 hal yang penting yang tidak boleh berubah, pertama teh yang disajikan tidak diberikan gula, yang kedua tidak boleh ada kotoran yang menempel dan yang terakhir teh harus diminum dalam keadaan panas.

   Untuk menjadi ahli dalam upacara minum teh ini diperlukan waktu yang sangat lama, dibutuhkan kesabaran dan kedisiplinan dalam melakukannya. Selain itu tamu yang di undang didalam upacara ini harus mempelajari tata krama, kebiasaan dan etika dalam meminum teh dan memakan hidangan yang disediakan. Didalam upacara ini memiliki beberapa makna salah satunya adalah memberikan hormat kepada setiap tamu yang berkunjung, berprilaku baik saat berkunjung kekediaman seseorang, menjamu tamu dengan minuman dan makanan, menghabiskan minuman dan makanan yang disajikan tuan rumah sebagai tanda syukur. Setiap gerakan dalam penyajian teh dilakukan dengan hati-hati menggambarkan manusia tidak harus terburu-buru dalam mengambil keputusan dan menghadapi setiap masalah dengan sabar dan penuh ketelitian agar tidak melakukan kesalahan.

1 komentar:

  1. Pengin kalau ke Jepang sekalian ikutan upacara minum teh. Tapi harganya kok bikin mikir-mikir, ya...

    BalasHapus